Kamis, 11 November 2010

PUISI-PUISI DLM BALLADA SI ROY "SOLiDARNOS"

.......................

Dan sungai yang mengalir ke samudra
dan ombak yang menjemput di muara
ialah cinta yang tak pernah alpa
ketulusan tak putus ditikam musim
jarak mengobarkan rindu dalam rahim
bagai unggun api yang terus menyala
angin pun tak kuasa memadamkannya !

(Toto ST Radik)

...............

O, mawar yang kutanam setahun lalu
telah tumbuh dan bermekarankah di hatimu ?
begitu lama aku pergi, jauh darimu
melayan bagai kapas di antara debu-debu
larut dalam permainan abadi sang waktu
kini aku berdiri depan pintu pagar rumahmu
kulihat kamu menunggu di bangku taman itu
dari sela daunan, cahaya bulan jatuh di wajahmu

(Toto ST Radik)

..................
Ini hanya terjadi dalam sajak sentimentil
itulah soalnya ketika mencari dan menggerutu
masih tersisa wangi tubuhmu
bertemu tak bertemu jadi pengertian
tak penting lagi. Tapi yang penting adalah: mencari
barangkali masih sanggup
menhargai yang sia-sia,
dimana perasaan saling memiliki, memilih berebut cari tempat
sedang yang lain berfilsafat ringan dan
kesabaran menangkap makna
seperti menikmati sajak

(Heri H.Harris)

...................
Bermain di pantai, ombak menerkamku
dan laut menenggelamkanku sampai dasar
di antara ikan, ular, karang sunyi
kulikui hari-hariku tanpa cuaca
lihatlah, tubuh dan jiwaku garam
sia-sia menjangkau matahari. sia-sia!
(Toto ST Radik)

....................
Burung yang terluka adalah aku
terbang mncari makna kepak sayap
tapi lihat, seribu matahari bermunculan
mengepungku dari segenap penjuru
terbakar bulu-bulu sayapku! o, terbakar !
ya, akulah burung yang terus terbang
tak mungkin berpaling, surut ke belakang !
(Toto ST Radik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar